Senin, 12 September 2011

MEREPARASI POWER AMPLYFIER BAB III & IV

BAB III
URAIAN KHUSUS

3.1.     Landasan Teori
3.1.1. Pengertian Amplyfier
Power Amplyfier merupakan peralatan audio yang berfungsi menguatkan sinyal audio sehingga mampu menggetarkan speaker.
Tingkat penguatan power amplyfier ditandai dengan satuan, misalnya 18 watt, 36 watt, 150 watt, dan 300 watt.
Power amplyfier memiliki bagian input ( Masukan ), bagian ini merupakan bagian yang menghubungkan power amplyfier dengan sumber sinyal audio misalnya mixer audio.
Bagian output ( Keluaran ) bagian ini akan dihubungkan ke speaker.
Tombol ON/OFF yang berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan power amplyfier.
Power amplyfier akan menghasilkan panas yang tinggi sehingga seringkali factor pendingin ( Heatsink ) menjadi kontak langsung power amplyfier, ini juga bias mempengaruhi kinerja dari alat tersebut. Mulanya dalam perakitan power amplyfier yang digunakan oleh konsumen, panas sering kali menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian power amplifier. Oleh karena itu kita harus menambah fan motor dibagian pendingin ( heatsink ) agar paas yang berlebihan berkurang.
3.2.     Fungsi – Fungsi Pada Power Amplyfyer
a.       Tombol ON/OFF
-          Untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Power Amplyfyer
b.      Lampu Indikator
-          Sebagai tanda power telah menyala
c.       Filter
-          Sebagai penyaring
d.      Volume
-          Untuk membesarkan dan mengecilkan suara
e.       Balance
-          Untuk memilih antara R dan L
f.       Treble
-          Untuk pengaturan nada tinggi
g.      Bass
-          Untuk pengaturan nada rendah
3.3.     Bagian Penting Power Amply
3.3.1.           Transformator
Transformator adalah suatu komponen alat elektronika yang dapat memindahkan ( mentransfer ) arus listrik bolak balik AC dari suatu kumparan ke kumparan lain, tanpa adanya hubungan langsung diantara kedua kumparan tersebut. Transformator terdiri dari dua gulungan yaitu gulungan kawat Primer dan gulungan kawat sekunder, kumparan Primer dihubungkan ke arus AC dan sekunder dihubungkan dengan dioda penyearah.
3.3.2.           Regulator
Regulator pada power amplifier menggunakan tegangan supply 12 V atau lebih menurut standar tegangan yan tertera pada penguat power tersebut. Jenis regulator ada yang menggunakan swiccing regulator 10 V dengan jenis TR 13005 Z, regulator biasa menggunakan dioda biasa atau dioda brioge dan ello.
3.3.3.           Tune Control
Tune Control merupakan bagian power amplifier yang berfungsi untuk mengatur semua nada yang kita inginkan. Tune ini juga mempunyai banyak jenis pengeluaran, ada yang menggunakan penguat transpormator, menggunakan C954 sebagai penguat dan ada juga yang menggunakan penguatan seperti IC LM 324, JRC 4558.
3.3.4.           Power Amplyfier
Amplyfier merupakan alat yang akan menguatkan sinyal audio untuk menghasilkan suara, amplyfier ini juga mempunyai banyak variasa ataupun jenis penguatan akhir, ada yang menggunakan jengkolan MJ2955, yang menggunakan transistor TIP 41, TIP 42, yang menggunakan IC TDA 2005, TDA 2030, TDA 2003 dan LA 4441.
3.4.     Gangguan dan Perbaikan
1.        Gangguan Pada Speaker Aktif
a.    Ciri – ciri kerusakan
Ø  Mati total
b.    Analisis kerusakan
Ø  Pada penguat speaker Aktif
c.    Perbaikan
Ø  Ganti kabel AC
Ø  Ganti TR BD 139 / BD 140
Ø  Resistor 47 Ohm, TIP 42.
2.        Gangguan Pada Speker Aktif DAT
a.       Ciri – cirri Kerusakan
     Matot dan suara nois
b.      Analisis Kerusakan
     Pada pemasangan kabel tegangan+potensio
c.       Perbaikan
     Sambung kabel sesuai ketentuan+ganti potensio
3.        Gangguan Pada Speaker Aktif DAT
a.         Ciri – cirri Kerusakan
     Suara kecil + mati sebelah
b.         Analisis Kerusakan
     Pada penguat Amply + Trapo
c.         Perbaikan
     Pergantian power + Trapo
4.        Gangguan Pada Power Amplyfier
a.         Ciri – cirri Kerusakan
     Suara kecil sebelah
b.         Analisis Kerusakan
     Pada penguat Amply
c.         Perbaikan
     Solder kaki komponen yang copot dan sambung kaki IC yang patah
5.        Gangguan Pada Speker Aktif
a.         Ciri – cirri Kerusakan
     Dengung sebelah
b.         Analisis Kerusakan
     Pada penguat Amply
c.         Perbaikan
     Ganti BD 140
6.        Gangguan Pada Speker Aktif
a.         Ciri – ciri Kerusakan
     Suara kecil
b.         Analisis Kerusakan
     Pada penguat Amplyfier
c.         Perbaikan
     Ganti power dan ganti semua kabel speaker aktif




BAB IV
PENUTUP

4.1.     Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek kerja industri ( Prakerin ), penulis dapat mengetahui sedikit banyaknya tentang kerusakan dan cara memperbaiki Elektronika seperti : Tv, Radio, VCD, DVD, Power Amplyfier dll.
Penulis Menulis Laporan tentang Power Amplyfier karena di tempat prakerin penulis identik di ajarkan tentang  Power Amplyfier Sehingga sedikit banyaknya penulis mengerti tentang bagian – bagian Power Amplyfier serta dapat mengetahui tentang alat – alat elektronika yang akan digunakan untuk perbaikan Power Amplyfier. Masih banyak lagi hal lain yang penulis dapat pahami selama melaksanakan Prakerin.

4.2.     Saran
Dalam pembuatan laporan ini diharapkan siswa / siswi dapat menjadikan tujuan yang akan dicapai :
1.           Meningkatkan kualitas siswa / siswi
2.           Memahami dunia kerja yang sebenarnya
3.           Siswa – Siswi mampu bersaing di pasar bebas dunia elektronika
4.           Meningkatkan proses belajar mengajar (KBM)
5.           Penambah pengetahuan tentang elektronika
6.           Menguasai elektronika secara nyata dan Teori
7.           Disiplin di segala hal
8.           Mengembangkan dan menjaga nama baik sekolah





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan pesan jika anda kurang setuju dengan entri" blog ini atau ada pendapat yang ingin anda sampaikan